Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian Hiperbilirubinemia pada neonatus di ruang perinatologi

Actors Influencing Hyperbilirubinemia In Neonates In Perinatology Room Of Budhi Asih General Hospital

Authors

  • Intan Parulian Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Binawan
  • Maria Ervina
  • Yoanita Hijriyati Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Binawan

Keywords:

hiperbilirubin, bayi, kehamilan

Abstract

Pendahuluan: Angka kejadian ikterus neonatorum di Amerika ditemukan 60 %, di Malaysia 75 %, di Indonesia 13,5-85 %. Salah satu penyebab mortalitas pada bayi baru lahir adalah ensefalopati biliaris/kern ikterus. Selain memiliki angka kematian yang tinggi, juga dapat menyebabkan gejala sisa berupa serebral palsy, tuli nada tinggi, paralysis dan displasia dental yang sangat mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara faktor jenis kelamin, usia gestasi, inkompatibilitas ABO, asupan ASI, riwayat anak sebelumnya dengan hyperbilirubinemia, dan jenis persalinan. Metode: Desain yang digunakan ialah deskriptif korelasi/crossectional dengan teknik random sampling, jumlah responden berjumlah 80. Hasil: Mayoritas Neonatus hiperbilirubinemia di ruang perinatologi RSUD Budhi Asih banyak terjadi pada usia kehamilan > 37 minggu yaitu 68,4%, Penelitian ini menunjukkan bahwa pada analisis bivariat jenis kelamin memiliki nilai signifikan yaitu p-value 0,000 Pada usia gestasi/kehamilan nilai 0,008, Pada inkompatibilitas darah ABO nilai 0.012. Pada jenis persalinan nilai 0,001 Pada riwayat anak sebelumnya dengan hiperbilirubinemia 0,017. Petugas kesehatan sebaiknya memberikkan pendidikan
kesehatan kepada ibu bayi terkait pentingnya pengaruh pemberian ASI terhadap kesehatan bayi untuk mencegah terjadinya ikterus neonatorum.

Downloads

Published

2017-03-31

Issue

Section

Articles