Pemberdayaan Masyarakat Dalam Membangun Kesehatan Jiwa Komunitas (Studi Kasus Di Kabupaten Magelang)
Keywords:
emberdayaan masyarakat, kesehatan komunitasAbstract
Pendahuluan: Kesehatan fisik dan jiwa merupakan faktor yang penting untuk mendukung kualitas Sumber Daya Manusia. Pemberdayaan masyarakat untuk kesehatan jiwa komunitas melibatkan berbagai kelompok organisasi. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari WHO pada tahun 2003 data prevalensi gangguan jiwa berat sebesar 1-3% dari populasi yakni sekitar 2.500.000 orang penderita gangguan jiwa berat di Indonesia dan 10% dari data prevalensi (±250.000 orang) membutuhkan perawatan di institusi kesehatan. Kasus tersebut menjadi sebuah dilema bagi pemerintah karena ketidak seimbangan antara rumah sakit yang tersedia dan pasien. Oleh sebab itu perolongan pertama yang dapat dijadikan solusi sementara yakni dengan kerelaan masyarakat/komunitas yang ada untuk bekerjasama menampung pasien gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran masyarakat dalam membangun kesehatan jiwa komunitas. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Responden pada penelitian ini berjumlah 28 orang dengan instrument wawancara mendalam. Penelitian dilaksanakan di kabupaten Magelang pada tahun 2015 Hasil: untuk membangun kesehatan jiwa komunitas dimasyarakat dibutuhkan peran serta dari pemangku kepentingan diwilayah. Dimulai dari gubernur membuat kebijakan dan kemudian sampai dikepala desa menjalankan kebijakan melalui ketua desa siaga sehat jiwa. Peran dari dinas kesehatan merencanakan biaya untuk menyediakan obat dan melakukan training yang dilakukan oleh psikiater dan psikolog serta peksos dari rumah sakit jiwa Peran jejaring kerja dimasyarakat melibatkan kader kesehatan jiwa serta tokoh masyarakat.