Hubungan Pendidikan, Pekerjaan, Dan Penghasilan Terhadap Kecenderungan Depresi Postpartum Di RSUD Koja
The Relationship Between Education, Employment, Income, And The Tendency For Postpartum Depression In Mothers At RSUD Koja, North Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.54771/b813qs21Keywords:
Depresi postpartum, Faktor risiko, Pekerjaan, Pendidikan, PenghasilanAbstract
Depresi postpartum merupakan gangguan mental umum yang dialami ibu setelah melahirkan, dapat berdampak pada kesejahteraan ibu serta tumbuh kembang bayi yang biasanya berlangsung selama 4–6 minggu. Penelitian ini dilakukan di RSUD Koja, Jakarta Utara, dengan pendekatan kuantitatif, desain deskriptif, dan studi potong lintang. Sebanyak 113 ibu nifas menjadi responden melalui purposive sampling. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan kecenderungan depresi postpartum. Hasil menunjukkan 50,44% responden memiliki risiko rendah, 10,62% risiko sedang, dan 38,94% risiko tinggi depresi postpartum. Uji Spearman Rank menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara pendidikan (ρ=0,963; p>0,05), pekerjaan (ρ=−0,040; p>0,05), dan penghasilan (ρ=−0,065; p>0,05) dengan kecenderungan depresi postpartum. Kesimpulannya, tidak ditemukan hubungan yang berarti antara ketiga variabel tersebut dan kecenderungan depresi postpartum. Peneliti merekomendasikan skrining rutin dan deteksi dini depresi postpartum pada semua ibu nifas, terlepas dari latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan, untuk memastikan penanganan cepat dan tepat.
References
Anisa, F., Sarkisah, F., Hidayat, A. & Yuliati, L. Deteksi kejadian depresi postpartum dengan algoritma Naïve Bayes. Dinamika Kesehatan J. Kebidanan dan Keperawatan 12, 2549–4058 (2021). https://doi.org/10.33859/dksm.v12i1
Kusuma, R. Karakteristik ibu yang mengalami depresi postpartum. J. Ilm. Univ. Batanghari Jambi 19, 99 (2019). https://doi.org/10.33087/jiubj.v19i1.571
Handini, T. S. & Puspitasari, N. Differences in postpartum maternal depression levels based on characteristics of maternal age and husband support. Indones. J. Public Health 16, 124–133 (2021). https://doi.org/10.20473/ijph.v16i1.2021.124-133
Munisah, I., Ika, R., Yuliati, L. & Hanum, D. F. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya depresi pascapersalinan. Indones. J. Midwifery Today 1, 1 (2021). https://doi.org/10.30587/ijmt.v1i1.3318
Wulandari, R. P. & Perwitasari. Hubungan usia ibu dan paritas dengan gejala depresi pada kehamilan (The correlation between depressive symptoms with age and parity among pregnant women). Midwifery and Reproduction 4, 81–85 (2021).
Fatmawati, A. & Gartika, N. Hubungan kondisi psikososial dan paritas dengan kejadian depresi postpartum pada ibu remaja. Faletehan Health J. 8, 36–41 (2021). https://journal.lppm-stikesfa.ac.id/index.php/FHJ/article/view/145
World Health Organization (WHO). Peluncuran panduan WHO untuk integrasi kesehatan mental perinatal dalam layanan kesehatan ibu dan anak. https://www.who.int/news/item/19-09-2022-launch-of-the-who-guide-for-integration-of-perinatal-mental-health (2022).








