Edukasi Gizi Tentang Kebiasaan Konsumsi Minuman Berpemanis dan Kadar Gula Darah pada Remaja di SMKN 65 Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.54771/Abstract
Diabetes merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh gangguan produksi atau fungsi insulin, yang berdampak pada peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia). Peningkatan konsumsi gula tambahan, terutama melalui Sugar Sweetened Beverages (SSB), menjadi salah satu faktor utama penyebab penyakit ini. SSB merupakan sumber utama kalori dan gula tambahan dalam pola makan manusia, yang berkontribusi pada risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular. Sebagai upaya peningkatan kesadaran kesehatan, Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi Universitas Binawan, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SMKN 65 Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi tentang kandungan gizi pada minuman kemasan dan dampaknya terhadap kadar gula darah. Melalui penyuluhan kesehatan, siswa diharapkan memahami bahaya konsumsi SSB dan mengadopsi perilaku hidup sehat. Hasil kegiatan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya memilih asupan minuman yang lebih sehat, sekaligus mendukung pencegahan dini terhadap risiko penyakit kronis akibat konsumsi gula berlebih.
Diabetes is a chronic disease caused by impaired insulin production or function, leading to elevated blood sugar levels (hyperglycemia). The increased consumption of added sugars, especially through Sugar-Sweetened Beverages (SSBs), is one of the main contributing factors to this disease. As an effort to raise health awareness, the Nutrition Study Program of the Faculty of Health Sciences and Technology, Binawan University, conducted a community service activity at SMKN 65 Jakarta. This activity aimed to provide nutrition education to students about the nutritional content of packaged beverages and their impact on blood sugar levels. The method of community service was through a health education session, followed by a pre- and post-test. The goal was for students to understand the dangers of consuming SSBs and adopt healthy lifestyle behaviors. The session also included a discussion segment to enhance understanding. The results showed that 32 students (91.43%) experienced an increase in knowledge after participating in the pre- and post-test, while 3 students (8.57%) showed no change in their knowledge.
References
Cahanar, P., & Suhanda, I. 2006. Makan sehat hidup sehat. Penerbit Buku Kompas.
Helmyati. (2022). Sugar-Sweetened Beverages (SSB). Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia Universitas Gadjah Mada. https://pkgm.fk.ugm.ac.id/2022/03/01/sugar-sweetened-beverages-ssb/
Herawati, N. T., Alamsyah, D., & Hernawan, A. D. 2020. Hubungan antara Asupan Gula, Lemak, Garam, dan Aktifitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Usia 20–44 Tahun Studi Kasus Posbindu PTM di Desa Secapah Sengkubang Wilayah Kerja Puskesmas Mempawah Hilir. Jumantik, 7(1), 34-43.
Kusnali, A., Puspasari, H. W., & Rustika, R. 2019. Kemitraan Pemerintah-Swasta dalam Industri Pangan untuk Menurunkan Kandungan Gula, Garam dan Lemak dalam Pangan Olahan. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 15(2), 102-118.
Sartika, R. A. D., Atmarita, A., Duki, M. Z., Bardosono, S., Wibowo, L., & Lukito, W. 2022. Consumption of Sugar-Sweetened Beverages and Its Potential Health Implications in Indonesia. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 17(1).
Singh, R. B. (Ed.). 2021. Functional foods and nutraceuticals in metabolic and non-communicable diseases. Academic Press.




