Remaja Sehat Banyak Makan Buah dan Sayur Melalui Edukasi dalam Pencegahan Stunting di SMK Bina Husada Mandiri Bekasi
DOI:
https://doi.org/10.54771/wv54q977Keywords:
● edukasi ● sayur ● buah ● stuntingAbstract
Kekurangan gizi dalam jangka waktu lama terutama pada seribu hari pertama kehidupan dapat menimbulkan kegagalan pertumbuhan. Anak yang mengalami hal tersebut terlihat lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini biasa disebut dengan stunting. Remaja masih rendah dalam konsumsi sayur dan buah maka diperlukan edukasi. Peningkatan pengetahuan dan sikap dapat merubah prilaku dalam memenuhi kebutuhan gizi yang baik sehingga sewaktu kehamilan akan memperhatikan gizi sehingga dapat memutus siklus stunting Tujuan: PKM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap pentingnya banyak makan buah dan sayur sehingga remaja sebagai calon orang tua mampu melakukan tindakan pencegahan stunting sejak dini. Metode yang digunakan dengan pemberian informasi dan edukasi melalui ceramah. Media edukasi diberikan dalam bentuk ppt, video dan diskusi dengan narasumber. Penilaian pemahaman remaja melalui pre-post test. Hasil kegiatan PKM ini adalah pengetahuan didapatkan 11 peserta (64,71%) memiliki pengetahuan baik, 6 peserta (35,29%) memiliki pengetahuan cukup. Sikap didapatkan 12 peserta (70,59%) memiliki sikap baik, 5 peserta (29,41) Tingkat pengetahuan meningkat setelah pemberian materi dan sesi tanya jawab yaitu terdapat 15 peserta (88,23%) memiliki pengetahuan baik, dan 2 peserta (11,76%) memiliki pengetahuan cukup, sikap terdapat 14 peserta (82,35%) sikap baik, 3 peserta (17,64%) sikap kurang baik. Simpulan: terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap remaja dengan pemberian edukasi sehat banyak makan buah dan sayur, diharapkan dengan kegiatan ini remaja merupakan siklus kehidupan dapat memutus siklus stunting.
References
Achadi, E. L., Achadi, A., & Aninditha, T. (2020). Pencegahan Stunting: Pentingnya Peran 1000 Hari Pertama Kehidupan. Rajagrafindo Persada.
Arbie, F. (2015). Pengetahuan Gizi Berhubungan Dengan Konsumsi Sayur Dan Buah Pada Remaja. Health and Nutritions Journal, I, 23–31.
Aulia, F., & Ulfah, B. (2023). Pembiasaan Konsumsi Sayur Dan Buah Pada Remaja Dalam Upaya Mencegah Stunting. 2(6), 2018–2022.
Diani Zafira, F. F. (2020). Konsumsi Sayur dan Buah pada Siswa Sekolah Dasar (Studi pada Makan Siang Sekolah dan Bekal). Amerta Nutrition, 4(3), 185–190. https://doi.org/10.2473/amnt.v4i3.2020.185-190
Joko Supriyanto. (2023). Kasus Stunting di Kota Bekasi Meningkat pada Tahun 2023, Kini Tersebar di 46 Kelurahan. Tribunbekasi.Com. https://bekasi.tribunnews.com/2023/02/04/kasus-stunting-di-kota-bekasi-meningkat-pada-tahun-2023-kini-tersebar-di-46-kelurahan
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Infodatin Reproduksi Remaja-Ed.Pdf.
Mahmudah, U., & Yuliati, E. (2020). Edukasi Konsumsi Buah dan Sayur sebagai Strategi dalam Pencegahan Penyakit Tidak Menular pada Anak Sekolah Dasar. Warta LPM, 24(1), 11–19. https://doi.org/10.23917/warta.v24i1.9134
Mandagie, V., Adam, H., & Ratag, B. (2023). Gambaran Pengetahuan dan Sikap tentang Konsumsi Buah dan Sayur pada Peserta Didik SMA Katolik Rex Mundi Manado. Kesmas, 12(1), 86–89.
Menteri Kesehatan RI. (2014). Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang. Menteri Kesehatan RI. https://eje.bioscientifica.com/view/journals/eje/171/6/727.xml
Mitra M. (2015). Stunting Problems and Interventions to Prevent Stunting (A Literature Review). Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(6 (SE-)), 254–261.
Mohammad, A., & Madanijah, S. (2015). Konsumsi Buah Dan Sayur Anak Usia Sekolah Dasar Di Bogor. Jurnal Gizi Dan Pangan, 10(1), 71–76. https://doi.org/10.25182/jgp.2015.10.1.%p
Mujianto, M., Harahap, B., Robbany, M. D., & Sebayang, N. S. (2023). Serat Makanan Sebagai Sumber Makanan Fungsional Yang Baik (Thoyyib) bagi Perncernaan. Edible: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Teknologi Pangan, 12(2), 7–13. https://jurnal.um-palembang.ac.id/edible/article/view/7350/3809
Muna, N. I. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Buah dan Sayur Pada Remaja (Studi Kasus di SMPN 24 Semarang, Kota Semarang). Skripsi:, 99. https://lib.unnes.ac.id/35748/1/6411414075_Optimized.pdf
Nenobanu, A. I., Kurniasari, M. D., Rahardjo, M. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur pada Mahasiswi Asrama Universitas Kristen Satya Wacana. Indonesia Journal On Medical Science, 5(1), 95–103.
Notoatmojo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Putra, W. K. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Buah Dan Sayur Pada Anak Sekolah Dasar. Universitas Negeri Semarang.
Sandjojo, E. P. (2017). Buku saku desa dalam penanganan stunting. In Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Suryana, E., Hasdikurniati, A. I., Harmayanti, A. A., & Harto, K. (2022). Perkembangan Remaja Awal, Menengah Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 8(3), 1917–1928. https://doi.org/10.58258/jime.v8i3.3494
WHO. (2020a). Macronutrients Health topics. WHO EMRO.
WHO. (2020b). WHO antenatal care recommendations for a positive pregnancy experience Nutritional interventions update: Multiple micronutrient supplements during pregnancy. World Health Organization.
Woisiri, S. A., Mangalik, G., & Nugroho, K. P. A. (2022). Survei Konsumsi Sayur dan Buah pada Remaja di SMA Negeri 5 Jayapura. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 11(03), 261–269. https://doi.org/10.33221/jikm.v11i03.1423
Wulandari, H. W., & Kusumastuti, I. (2020). Pengaruh Peran Bidan, Peran Kader, Dukungan Keluarga dan Motivasi Ibu terhadap Perilaku Ibu dalam Pencegahan Stunting pada Balitanya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 19(02), 73–80. https://doi.org/10.33221/jikes.v19i02.548
Zahra Hasiba Mukti, Rusilanti, Y. Y. (2020). Pengembangan Media Edukasi Berbasis Video Animasi 3 Dimensi Tentang Makanan Berserat Untuk Meningkatkan Konsumsi Serat Pada Remaja. Jurnal Syntax Admiration, 3(3), 3–10.