Deteksi Dini Anemia Melalui Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Puteri
DOI:
https://doi.org/10.54771/jpmbp.v3i01.377Abstract
Remaja putri (Rematri) berisiko terkena anemia sepuluh kali lebih besar dibandingkan dengan remaja laki-laki. Remaja putri mengalami menstruasi, sehingga mengalami kehilangan banyak darah. Selain itu remaja putri sering melakukan diet ketat sebagai dampak adanya body image. Rematri pada masa pubertas berisiko mengalami anemia gizi besi. Hal ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi. Tingginyaprevalensi anemia pada remaja putri mengalami peningkatan dari 37,1% pada Riskedas 2013 menjadi 48,9% pada Riskesdas 2018, dengan proporsi anemia terbesar ada di kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun. Tujuan dari Kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kualitas hidup remaja dengan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan kadar Hb untuk mencegah anemia pada remaja puteri. Metode yang digunakan pada tahap awal dengan studi pendahuluan di kelurahan Cililitan, kemudian melakukan wawancara seputar anemia dilanjutkan dengan membuat kontrak waktu pemeriksaan Hb langsung pada remaja puteri. Dari 58 remaja yang melakukan pemeriksaan mayoritas responden 30 orang (51,7%) mengalami anemia. Dari 58 orang remaja memiliki indeks masa tubuh mayoritas berada pada kategori normal sebanyak 42 orang (72,4%), pada riwayat pemeriksaan kadar Hb mayoritas tidak pernah melakukan pemeriksaan sebanyak 31 orang (53,4%) dan pada kelompok riwayat mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi mayoritas tidak pernah mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi sebanyak 42 orang (72,4%) Deteksi dini melalui pemeriksaan kadar Hb pada remaja puteri harus dilakukan secara rutin untuk pencegahan dan penanggulangan anemia karena dengan mengetahuinya sejak dini, penanganan penyakit dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga dampak anemia pada remaja puteri terutama pada kesehatan reproduksi dapat segera diatasi.