UJI COBA CAKRAM STATUS GIZI PADA BALITA DI PUSKESMAS KELURAHAN SUNTER AGUNG II
Keywords:
balita, cakram, status gizi, nutritional status, toddler, discAbstract
Dalam standar antropometri, metode yang digunakan adalah menentukan z-score (WHO, 2010). Perhitungan manual membutuhkan waktu yang lama, tenaga yang ekstra dan dana yang lebih besar. Untuk mengetahui hasil uji coba Cakram sebagai standar ukur menentukan status gizi balita di Posyandu Wilayah Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok. Desain penelitian quasi eksperimental dengan menggunakan subjek balita. Pada tahap eksperimen peneliti menggunakan metode research and development untuk mengembangkan Cakram (BB/PB) atau (BB/TB) berdasarkan standar antropometri WHO 2005. Populasi berjumlah 520 orang. Sampel sejumlah 155 responden yang dipilih dengan cara metode purposive sampling. Cakram memiliki waktu yang paling cepat dibandingkan dengan Software WHO Anthro dan Tabel Z-Score WHO 2005 dalam menentukan status gizi dengan rata-rata waktu adalah 2:56 menit untuk 10 subyek. Ada perbedaan prevalensi status gizi balita antara menggunakan Cakram dengan Software WHO Anthro (p=0,025); namun tidak ada perbedaan prevalensi status gizi balita antara menggunakan Cakram dengan Tabel Z-Score WHO 2005 (p=1,00). Berdasarkan nilai reliabilitas K=1,00, menunjukkan bahwa Cakram dapat digunakan untuk menentukan gizi kurang, gizi lebih dan gabungan dari gizi kurang dan gizi lebih. Cakram dapat mendeteksi balita gizi lebih; gabungan kurang dan gizi lebih, dan gizi kurang sebesar 100%, jika dibandingkan dengan Tabel Z-Score WHO 2005. Perlu dilakukan pengembangan cakram serupa untuk menentukan status gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U, atau PB/U dan IMT/U