GAMBARAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN STATUS GIZI PADA BALITA

Authors

  • Debora Tika Saragih Program Studi Gizi, Universitas Binawan
  • Isti Istianah Program Studi Gizi, Universitas Binawan

Abstract

Menurut WHO (2020), angka pemberian ASI eksklusif masih cukup rendah, yaitu sekitar 44% dari tujuan pemberian ASI eksklusif sebesar 50%. Rendahnya prevalensi pemberian ASI eksklusif akan mempengaruhi risiko stunting. Frekuensi stunting pada anak balita di Desa Senyubuk sebesar 4,5%. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan penelitian deskriptif. Desain penelitian menggunakan data sekunder dari buku kohort posyandu untuk melakukan survei. Fokus pada pendataan selama tiga bulan pada tahun 2021 yaitu Oktober, November, dan Desember. Penilaian deskriptif ini mengungkapkan distribusi frekuensi Balita Non Eksklusif yang berjumlah 18 anak (18%), yang jauh lebih stunting dibandingkan Balita dengan ASI yang hanya terdiri dari tiga anak (3%). Prevalensi stunting anak di Desa Senyubuk masih tergolong tinggi. Jika balita tidak cukup mengkonsumsi ASI, mereka rentan terhadap kekurangan gizi, yang dapat mengakibatkan stunting. Diperkirakan bahwa penelitian selanjutnya akan secara langsung mengidentifikasi unsur-unsur lain yang mempengaruhi status gizi.

Downloads

Published

2022-08-30

Issue

Section

Articles