EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS DAN OBAT TERAPI COVID-19 PADA PASIEN SC TERKONFIRMASI COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.54771/bsj.v5i2.987Abstract
Antibiotik profilaksis merupakan antibiotik yang diberikan pada pasien yang akan menajalani pembedahan untuk mencegah terjadinya infeksi akibat tindakan operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis dan obat terapi covid-19 pada pasien sectio caesarea. Penelitian ini adalah penelitian retrospektif yang diambil dari catatan rekam medik pasien. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 111 pasien. Analisa yang digunakan dengan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan Length of Stay (LOS) 7 hari masih positif tanpa gejala sebanyak 64 orang (58%) sedangkan yang Length of Stay (LOS) diatas 7 hari sebanyak 47 orang (42%). Untuk Infeksi Daerah Operasi(IDO) 10 orang (9%) yang terinfeksi dan tidak ada Infeksi Daerah Operasi (IDO) sebanyak 101 orang (91%). Jenis antibiotik Profilaksisnya Cefazolin Injeksi(Inj) sebanyak 25 orang (23%), Ceftriaxone Inj sebanyak 59 orang (53%), Cefuroxim Inj sebanyak 13 orang (12%), Ampicillin sulbactam Injeksi(Inj) sebanyak 13 orang (12%) dan Levofloxacin Inj sebanyak 1 orang (1%). Pasien yang tidak mendapatkan antiviral sebanyak 99 orang (89%), yang mendapatkan Favipiravir tablet sebanyak 8 orang (7%) dan yang mendapatkan Remdesivir inj sebanyak 4 orang (4%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis antibiotik dengan kejadian IDO dan tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian antiviral dengan LOS dan terdapat hubungan.