EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS DAN OBAT TERAPI COVID-19 PADA PASIEN SC TERKONFIRMASI COVID-19

Authors

  • Yulianah Magister Farmasi, Universitas Pancasila, Jl. Srengseng Sawah, Jakarta, Indonesia, 12640
  • Dian Ratih Magister Farmasi, Universitas Pancasila, Jl. Srengseng Sawah, Jakarta, Indonesia, 12640
  • Yuanna Dewi Magister Farmasi, Universitas Pancasila, Jl. Srengseng Sawah, Jakarta, Indonesia, 12640

DOI:

https://doi.org/10.54771/bsj.v5i2.987

Abstract

Antibiotik profilaksis merupakan antibiotik yang diberikan pada pasien yang akan menajalani pembedahan untuk mencegah terjadinya infeksi akibat tindakan operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis dan obat terapi covid-19 pada pasien sectio caesarea. Penelitian ini adalah penelitian retrospektif yang diambil dari catatan rekam medik pasien. Jumlah sampel pada penelitian ini  adalah 111 pasien. Analisa yang digunakan dengan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan Length of Stay (LOS) 7 hari masih positif tanpa gejala sebanyak 64 orang (58%) sedangkan yang Length of Stay (LOS) diatas 7 hari sebanyak 47 orang (42%). Untuk Infeksi Daerah Operasi(IDO) 10 orang (9%) yang terinfeksi dan tidak ada Infeksi Daerah Operasi (IDO) sebanyak 101 orang (91%). Jenis antibiotik Profilaksisnya Cefazolin Injeksi(Inj) sebanyak 25 orang (23%),  Ceftriaxone Inj  sebanyak 59 orang (53%), Cefuroxim Inj sebanyak 13 orang (12%), Ampicillin sulbactam Injeksi(Inj) sebanyak 13 orang (12%) dan Levofloxacin Inj sebanyak 1 orang (1%).  Pasien  yang tidak mendapatkan antiviral  sebanyak 99 orang (89%), yang mendapatkan Favipiravir tablet sebanyak 8 orang (7%) dan yang mendapatkan  Remdesivir inj sebanyak 4 orang (4%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis antibiotik dengan kejadian IDO  dan tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian antiviral dengan LOS dan terdapat hubungan.

Downloads

Published

2023-08-29

Issue

Section

Articles