Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) pada Pasien TB Paru di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati

Authors

  • Nabilla Putri Setyaningrum Universitas Binawan
  • Shenda Maulina Wulandari Universitas Binawan
  • Puji Astuti Wiratmo Universitas Binawan
  • Tri Mustikowati Universitas Binawan

DOI:

https://doi.org/10.54771/269g0p61

Keywords:

Pasien TB Paru, Peak Expiratory Flow Rate, Kepatuhan Minum Obat

Abstract

Kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis (TB) Paru sangat penting untuk keberhasilan pengobatan dan dapat memengaruhi fungsi pernapasan, tercermin dalam pengukuran Peak Expiratory Flow Rate (PEFR). Pasien yang patuh dapat mengurangi risiko komplikasi, sedangkan ketidakpatuhan dapat meningkatkan risiko resistensi obat dan mempengaruhi kualitas hidup serta fungsi paru-paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) pada Pasien TB Paru. Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik korelasi dengan desain cross-sectional dan analisis data menggunakan metode Spearman Rank. Populasi terdiri dari pasien yang sedang menjalani terapi obat di Poli TB Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, dengan total sampling pada 46 responden. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada korelasi signifikan antara Kepatuhan Minum Obat dan PEFR pada pasien TB Paru di Puskesmas Kramat Jati (p=0,312). Meskipun mayoritas responden patuh, PEFR tidak selalu membaik secara proporsional. Faktor seperti resistensi obat, peradangan, dan fibrosis mungkin memengaruhi PEFR pada pasien TB Paru. Konsistensi minum obat TB dianggap krusial, tetapi penurunan fungsi paru dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk tingkat keparahan infeksi dan resistensi obat.

Downloads

Published

2024-10-31