Hubungan Konsumsi Zat Besi Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
The Relationship Of Iron Consumption On The Incident Of Anemia In Pregnant Women
DOI:
https://doi.org/10.54771/f7pcak35Keywords:
Anemia, Kehamilan, Zat BesiAbstract
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun dalam masa nifas dan masa selanjutnya. Hasil Riskesdas 2018 menyatakan bahwa di Indonesia sebesar 48,9% ibu hamil mengalami anemia Pelbagai penyulit dapat timbul akibat anemia seperti: abortus, partus prematurus, partus lama karena inertia uteri, perdarahan postpartum karena atonia uteri, syok, infeksi intra partum maupun postpartum. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan restrospektif kasus kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 64 sampel. Sampel yang digunakan adalah 32 ibu yang mengalami anemia pada kehamilan trimester III dan 32 ibu yang tidak mengalami anemia pada kehamilan Trimester III. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji chi kuadrat tiap variabel independent tidak ada perbedaan proporsi dengan nilai p value > 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang significant antara konsumsi buah, konsumsi sayur hijau, konsumsi folat, konsumsi Zat besi terhadap kejadian anemia trimester III. Akan tetapi ibu hamil tetap disarankan untuk mengkonsumsi sayur hijau dan buah untuk melengkapi menu sehari-hari dan kecukupan zat gizi. Ibu hamil tetap dimotivasi untuk mengkonsumsi asam folat dan zat besi sebagai upaya untuk mencegah anemia pada kehamilan dan mencegah komplikasi-komplikasi yang akan mempersulit proses kehamilan dan persalinan serta meningkatkan kesehatan janin dan bayi.