Masalah Gizi Pada Bayi Baru Lahir Di Bangka Belitung Selama Periode 2019-2023
Nutritional Problems in Newborn Babies in Bangka Belitung during the 2019-2023 period
DOI:
https://doi.org/10.54771/n42mph95Keywords:
e-PPGBM, stunted, underweight, wastingAbstract
The integrated nutritional information system (Sigizi Terpadu), known as e-PPGBM, developed by the Ministry of Health can be useful as a data source for observing nutritional problems in certain target groups. Newborn baby data in e-PPGBM can provide an overview of nutritional and health conditions during pregnancy. This research was designed in a cross-sectional manner by downloading data on newborns in the 2019–2023 period (last 5 years) in the Bangka Belitung Islands Province from the e-PPGBM application. The data were analyzed descriptively and graphically. The number of newborns has decreased every year, ranging from 7.0–17.5% with a sex ratio of 1.17–1.23. There is a gap in the reported numbers between e-PPGBM and family health profiles each year, up to 35% in 2023. The prevalence of underweight over the last 5 years ranged from 12.7–14.4% and increased during the 2020–2021 pandemic by 1.7% for underweight and 1.5% for stunted, but wasting decreased by 1.9%. The incidence of underweight and stunted babies is more common in boys, while wasting is more common in baby girls. The decrease in the prevalence of wasting in the 2019–2023 period is assumed to be due to a decrease in the number of babies reported in the e-PPGBM application, although the prevalence of underweight and stunted increases in the 2019–2023 period but is lower than the 2023 SKI results. Appropriate nutritional and health interventions need to be implemented during pregnancy and when the new baby is born.
References
Mardeyanti M, Djulaeha E, Fatimah. Ketepatan Taksiran Berat Badan Janin Dibandingkan dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir. J Ilmu dan Teknol Ilmu Kesehat. 2013;1(1):12–7.
Asmawati N, Fitriana F, Putri NA. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Seputih Raman Lampung Tengah Tahun 2016. J Gizi Aisyah STIKes Aisyah Pringsewu. 2016;
Putri AW, Pratitis A, Luthfiya L, Wahyuni S, Tarmali A. Faktor Ibu terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Higeia J Public Heal Res Dev. 2019;3(1):55–62.
Sukirno RSH. Kesabaran Ibu Merawat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). J Psychol Perspect. 2019;1(1):1–13.
Permana P, Wijaya GBR. Analisis faktor risiko bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Gianyar I tahun 2016-2017. Intisari Sains Medis 2019. 2019;10(3):674–8.
Direktorat Gizi Masyarakat. Buku Panduan Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Offline Sistem Informasi Gizi Terpadu. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.
Pujiastuti W, Iriyani SB. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). J Ilmu dan Teknol Kesehat. 2016;7(2):151–9.
Kementerian Kesehatan RI. Laporan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Riskesdas 2018 [Internet]. Jakarta; 2019. Tersedia pada: https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/lpb/article/view/3784
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual. Indonesia; 2021.
Fatimah N, Utama BI, Sastri S. Hubungan Antenatal Care dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah pada Ibu Aterm di RSUP Dr. M. Djamil Padang. J Kesehat Andalas. 2017;6(3):615–20.
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 Dalam Angka. Jakarta: Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2024.
Suhartati S, Meldawati M, Handayani L, Agustin NA, Kristin Y. Pemanfaatan Buku KIA dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak. In: Prosiding Seminar Nasional PkM: Masyarakat Tangguh. 2022. hal. 257–63.
Sari DV. Hubungan Kadar Hemoglobin dan Berat Badan Bayi Baru Lahir. J Dharma Praja. 2017;4(1):6–9.
Asriningrum D, Hirtono J. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil TM III dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di BPM Ny. Sismiarti Kediri. J Kesehat Ibu dan Anak. 2016;1(2):141–8.
Halimatussakdiah H, Miko A. Hubungan Antropometri Ibu Hamil (Berat Badan, Lingkar Lengan Atas, Tinggi Fundus Uteri) dengan Reflek Fisiologi Bayi Baru Lahir Normal. J AcTion Aceh Nutr J. 2016;1(2):88–93.
Erlinawati E, Amir HF, Puteri AD. Hubungan Frekuensi Pemberian ASI pada Ibu Menyusui dengan Peningkatan Berat Badan Bayi. J Doppler Univ Pahlawan Tuanku Tambusai. 2019;3(2):9–17.
Silvia S, Putri YR, Gusnila E. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Perubahan Berat Badan Bayi Lahir Rendah. J Ipteks Terap. 2015;9(1):11–9.
Novitasari A, Hutami MS, Pristya TYR. Pencegahan dan Pengendalian BBLR di Indonesia: Systematic Review. Indones J Heal Dev. 2020;2(3):175–82.
Kemenkes RI. Permenkes No 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. J Chem Inf Model. 2020;
Efrizal W. Berdampakkah pandemi covid-19 terhadap stunting di bangka belitung? J Kebijak Kesehat Indones. 2020;9(3):154–7.
Lukman TNE, Anwar F, Riyadi H, Harjomidjojo H, Martianto D. Birth weight and length associated with stunting among children under-five in Indonesia. J Gizi dan Pangan. 2021;16(Supp.1):99–108.
Sekretariat Negara RI. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Indonesia; 2021.
Wahyuningsih A, Windy D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Ibu Nifas dalam Pemberian Colostrum pada Bayi Baru Lahir 0-3 hari di Rumah Bersalin Mulia Kasih Boyolali. J Involusi Kebidanan. 2011;1(1):32–41.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2019.
Adam A, Alim A, Sari NP. Pemberian Inisiasi Menyusu Dini pada Bayi Baru Lahir. J Kesehat Manarang. 2016;2(2):76–82.