Hubungan Konsumsi Fast Food dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Lebih Remaja SMA di Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.54771/yt1g0c49Keywords:
aktivitas fisik, konsumsi fast food, remaja, status giziAbstract
Peningkatan prevalensi obesitas dan gizi lebih pada anak dan remaja terjadi di seluruh dunia. Faktor terjadinya peningkatan gizi lebih pada remaja disebabkan salah satunya karena konsumsi fast food berlebih dan aktivitas fisik yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi fast food dan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja di SMA Negeri 90 Jakarta Selatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi Cross Sectional. Jumlah sampel penelitian yang diambil sebanyak 183 siswa/i. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan status gizi remaja paling banyak kategori gizi lebih yaitu 88 orang (48,1%), frekuensi konsumsi fast food kategori sering yaitu 176 orang (96,2%), jumlah asupan energi fast food kategori tinggi yaitu 148 orang (80,9%), dan aktivitas fisik kategori ringan yaitu 119 orang (65%). Data statistik menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi fast food (p=0,043), jumlah asupan energi fast food (p=0,000), dan aktivitas fisik (p=0,000) dengan status gizi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi fast food, jumlah asupan energi fast food¸ dan aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada remaja di SMA Negeri 90 Jakarta Selatan
References
WHO. Obesity and Overweight. 2021; Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/
Hendra C, Manampiring AE, Budiarso F. Faktor-Faktor Risiko Terhadap Obesitas pada Remaja di Kota Bitung. J e-Biomedik. 2016;4(1):2–6.
Badan Litbangkes. Laporan Provinsi DKI Jakarta: Riskesdas 2018 [Internet]. Laporan Provinsi DKI Jakarta. 2018. 1–535 p. Available from: https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/
Gozali TO, Saraswati MR. Hubungan obesitas pada orangtua dengan terjadinya obesitas pada anak remaja SMA di Kota Denpasar , Provinsi Bali. J Penyakit Dalam Udayana. 2017;1(1):22–9.
Kurdanti W, Suryani I, Syamsiatun NH, Siwi LP, Adityanti MM, Mustikaningsih D, et al. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja. J Gizi Klin Indones. 2015;11(04):179–90.
Emilia E, Juliarti, Akmal N. Analisis konsumsi makanan jajanan terhadap pemenuhan gizi remaja. J Nutr Culin. 2021;1(1):1–9.
Shah T, Purohit G, Nair SP, Patel B, Rawal Y, Shah RM. Assessment of obesity, overweight and its association with the fast food consumption in medical students. J Clin Diagnostic Res. 2014;8(5):5–7.
Almuhanna MA, Alsaif M, Alsaadi M, Almajwal A. Fast food intake and prevalence of obesity in school children in Riyadh City. Sudan J Paediatr. 2014;14(1):71–80.
Handari SRT, Loka T. Hubungan Aktivitas Fisik dan Kebiasaan Konsumsi Fast Food dengan Status Gizi Lebih Remaja SMA Labschool Kebayoran Baru Jakarta Selatan Tahun 2016. J Kedokt dan Kesehat. 2017;13(2):153–62.
Rafiq AA, Sutono, Wicaksana AL. Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap Penurunan Berat Badan dan Tingkat Kolesterol pada Orang dengan Obesitas : Literature Review. J Keperawatan Klin dan Komunitas. 2021;5(3):167–78.
Armadani DI, Prihanto JB. Hubungan Antara Konsumsi Fast Food, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi (Secara Genetik) dengan Gizi Lebih (Studi pada Siswa Kelas VII, VIII, dan IX di Mts Budi Dharma, Wonokromo, Surabaya). J Pendidik Olahraga dan Kesehat. 2017;05(03):766–73.
Nisa H, Fatihah IZ, Oktovianty F, Rachmawati T, Azhari RM. Konsumsi Makanan Cepat Saji , Aktivitas Fisik , dan Status Gizi Remaja di Kota Tangerang Selatan. Media Penelit dan Pengemb Kesehat. 2021;31(1):63–74.
Marianingrum D. Hubungan konsumsi fast food dengan status gizi pada siswa SMP Kartini II Batam tahun 2019. Zo Kedokt. 2020;9(24):35–43.
Puspasari D, Farapti. Hubungan konsumsi makanan jajanan dengan status gizi pada mahasiswa. Media Gizi Indones. 2020;15(1):45–51.
Bonita IA, Fitranti DY. Konsumsi fast food dan aktivitas fisik sebagai fakor risiko kejadian overweight pada remaja stunting SMP. J Nutr Coll. 2017;6(1):52–60.
Widianto F, Mulyono S, Fitriyani P. Remaja Bisa Mencegah Gizi Lebih Dengan Meningkatkan Self-Efficacy Dan Konsumsi Sayur-Buah. Indones J Nurs Pract. 2017;1(2):16–22.
Izhar MD. Hubungan Antara Konsumsi Junk Food , Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 1 Jambi. J Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati. 2020;5(1):1–7.