HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN ASUPAN NATRIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
Relationship Between Stress Level and Sodium Intake with Blood Pressure in Hypertensive Patients
DOI:
https://doi.org/10.54771/jakagi.v2i1.240Keywords:
asupan natrium, hipertensi, tekanan darah, tingkat stresAbstract
Hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius di dunia. Selain prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat, juga karena tingkat keseriusan penyakit ini yang menyebabkan timbulnya penyakit lain seperti jantung, stroke, gagal ginjal, bahkan kematian mendadak. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat morbiditas dan mortalitas penderita hipertensi adalah tingkat stres dan asupan natrium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dan asupan natrium terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi rawat jalan RSUD Dr. Moewardi di Surakarta.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan subyek menggunakan consecutive sampling dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 32 subyek. Tingkat stres diperoleh dengan kuesioner Holmes Rating Scale, sedangkan asupan natrium diperoleh dengan metode Recall 3x24 jam yang tidak berturut - turut. Uji korelasi yang digunakan adalah uji Pearson Product Moment. Pasien hipertensi rawat jalan RSUD Dr. Moewardi di Surakarta yang mengalami stres ringan 50%, stres sedang 40,6%, dan stres berat 9,4%. Seluruh pasien hipertensi rawat jalan RSUD Dr. Moewardi di Surakarta memiliki asupan natrium cukup. Sebesar 71,9% pasien hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik tak terkendali dan sebesar 81,2% pasien hipertensi yang memiliki tekanan darah diastolik tak terkendali. Tidak ada hubungan tingkat stres dan asupan natrium dengan tekanan darah pada pasien hipertensi rawat jalan RSUD Dr. Moewardi di Surakarta.
References
Sugiharto, A. 2007. Faktor – Faktor Risiko Hipertensi Grade II Pada Masyarakat Di Kabupaten Karanganyar.Tesis.Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Depkes. RI. 2007. Pharmuceutial Care untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta : Depkes
Arumwardhani, A. 2011. Psikologi Kesehatan.Yogyakarta: Percetakan Galangpress
Syaifuddin .2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan ed -3.Monica Ester.Editor.Jakarta :EGC
Krummel, D A . 2004. Medical Nutrition Therapy in Hypertention.Di dlm : Mahan UK dan Escott – Stump S.Editor.2004.Food, Nutrition and Diet Therapy.USA: Saunders co.hlm.900 – 918
Armilawaty, A H, Amirudin, R. 2007. Hipertensi dan Faktor Risikonya dalam Kajian Epidemiologi. Bagian Epidemiologi FKM UNHAS. Diakses tanggal 09 Agustus 2011 pukul 10.20 WIB Http;//www.CerminDuniaKedokteran.com/index.php?option=com_content&task=view&id=38&Itemid=12
Andriyani, 2004. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di Rumah sakit Tingkat II Kesehatan Daerah Militer 1 Bukit Barisan Medan Tahun 2002 – 2003. Skripsi. FKM USU
Pratiwi, A D. 2007. Epidemiologi, Program Penanggulangan, dan Isu Mutakhir Hipertensi. Curent Issue Jurusan Epidemiologi. Fak. Kesehatan Masyarakat. Makassar : Universitas Hasanuddin
Peebles R, Hammer L D. 2006. Chilhood Obesity. Di dalam: Bronner F, editor. Nutritional and Clinical Management of Chronic Conditions and Disease.USA: CRC Press. hlm. 1-34.
Mustamin . 2010. Asupan Natrium, Status Gizi, Dan Tekanan Darah Usia Lanjut Di Puskesmas Bojo Baru Kabupaten Barru.Media Gizi Pangan Vol.IX Edisi 1,Januari – Juni 2010
Cekti C, dkk . 2008. Perbandingan Kejadian Dan Faktor Risiko Hipertensi Antara RW 18 Kelurahan Panembahan Dan RW 1 Kelurahan Patehan. Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 24 No. 4
Sarasaty, R F. 2011. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Kelompok Lanjut Usia Di Kelurahan Sawah Baru Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2011.Skripsi : UIN Fak. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Sigarlaki, H.J.O. 2006. Karakteristik Dan Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.Makara Kesehatan.Fak. Kedokteran.Universitas Kristen Indonesia
Aisyiyah, F N. 2009. Faktor Resiko Hipertensi Pada Empat Kabupaten/Kota Dengan Prevalensi Hipertensi Tertinggi Di Jawa Dan Sumatra.Skripsi. Fak. Ekologi Manusia. IPB
Rahajeng E, Tuminah S. 2009. Prevalensi Hipertensi Dan Determinannya Di Indonesia. Artikel Penelitian Vol. 59 No. 12. Depkes RI : Jakarta
Apriany R E A, Mulyati, T. 2012. Asupan Protein, Lemak Jenuh, Natrium, Serat Dan IMT Terkait Dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di RSUD Tugurejo Semarang. Journal of Nutrition College Vol. 1 : 700 – 714
Mustamin . 2010. Asupan Natrium, Status Gizi, Dan Tekanan Darah Usia Lanjut Di Puskesmas Bojo Baru Kabupaten Barru.Media Gizi Pangan Vol.IX Edisi 1,Januari – Juni 2010
Resty, A J. 2011. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Bajakota Tangerang. KTI. UI
Ariyanti, NI. 2005. Hubungan Asupan Natrium Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer (Essensial) Di Unit Rawat Jalan Badan Rumah Sakit Daerah Blora Kab. Blora.Skripsi
Emitasari P D, Djarwoto B, Siswati T. 2009. Pola Makan, Rasio Lingkar Pinggang Pinggul (RLPP), dan Tekanan Darah di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol. 6 No.2 : 71 - 77
Mubin, M F. 2010. Karakteristik dan Pengetahuan Pasien dengan Motivasi Melakukan Kontrol Tekanan Darah di Wilayah Kerja Puskesmas Sragi I Pekalongan. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.